Tasikmalaya (04/06) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati mendapat kunjungan dari Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd,, kegiatan silaturahmi dengan pimpinan, Dosen serta pejabat struktural  di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati.

Kunjungan dan silaturahmi ini menjadi spesial karena Prof.Uman memberikan beberapa masukan terkait dengan program pengembangan kampus meskipun kegiatan ini bersifat non formal.

Begitu sampai di STIKes Respati, Prof.Uman disambut hangat oleh Ketua STIKes Respati Dadan Yogaswara, S.K.M., M.K.M, beserta jajaran struktural

Orang no 1 di LLDIKTI Wil.IV ketika masih menjabat,  yang beberapa sambutan beliau viral di aplikasi WA (whatsapp) seperti tentang uang dan harusnya menghormati dan menghargai orang tua. Menjadi salah satu pembuka dalam pertemuan silaturahmi yang membuat suasana menjadi lebih relax.

Pertemuan yang dilaksanakan di ruangan rapat di lantai 2 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati, Dadan Yogaswara memperkenalkan Pimpinan dan pejabat structural di lingkungan STIKes Respati, beliau juga menceritakan tentang perkembangan STIKes Respati, termasuk keterlibatan pimpinan dalam beberapa project  strategis yang dilaksanakan bersama, antara kampus dengan pemerintah daerah,.

Prof.Uman mengapresiasi pemaparan yang disampaikan oleh Ketua STIKes Respati tersebut dan memberikan saran agar lebih banyak keterlibatan institusi di luar, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan, secara tidak langsung ini menjadi sarana promosi institusi agar lebih di kenal oleh masyarakat .

Prof.Uman juga mengaskan bahwa Dosen sebagai tenaga pendidik adalah ujung tombak sebuah Institusi untuk sukses dan berkembang, karena Dosen lah salah satu tolak ukur keberhasilan seorang Mahasiswa dan Alumni nantinya.

beliau menekankan agar para Dosen harus bisa selalu mengupgrade dirinya, jangan hanya jadi Dosen minimalis karena merasa cukup dengan persyaratan minimal sebagai Dosen. Ada banyak hal yang harus di tingkatkan Dosen, seperti tingkat pendidikan, punya sertifikat pendidik dan sertifikat kompetisi yang linear dengan matakuliah yang diampu apalagi untuk Sekolah Tinggi Kesehatan, Dosen harus mempunyai STR, serta tentu saja mempunyai jabatan fungsional.

Mahasiswa akan bangga apabila Dosennya mempunyai kompetisi yang handal, sehingga bisa memicu mereka untuk berprestasi.

Dosen juga pasti bangga apabila alumninya yang mereka didik bisa sukses dibidangnya dalam Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Pertemuan ini di akhiri dengan photo bersama dengan pimpinan, Dosen dan pejabat structural Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati.(fy)