Humas – STIKes Respati. untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan mahasiswi Program Studi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati melakukan pelatihan Bantuan Hidup Dasar. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari PKK III yang dilaksanakan di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya, yang di ikuti oleh 31 orang mahasiswi Program Studi DIII Kebidanan yang dilaksanakan pada hari Selasa (10/05).    

    Pelatihan bantuan hidup dasar  (BHD) merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh mayarakat  umum dan mahasiswa di bidang kesehatan. Oleh sebab itu pelatihan ini penting bagi mahasiswa Kebidanan salahsatunya, baik untuk keterampilan pribadi, maupun bekal untuk melaksanakan praktek di lapangan (rumah Sakit, puskesmas). Karena fasilitas pelayanan kesehatan seperti rumah sakit sesuai tuntuan akreditasi, setiap orang yang ada dalam lingkungan rumah sakit, di wajibkan paham dan trampil dalam melakukan bantuan hidup dasar.

    Di Rumah sakit yang telah di akreditasi,  Cleaning service, satpam, petugas adimintrasi, tenaga kesehatan lainnya, perawat dokter, manajemen harus dan diwajibkan mendapatkan pelatihan Bantuan Hidup Dasar  dibuktikan dengan adanya jadwal pelatihan, materi pelatihan dan sertifikat Pelatihan Bantuan Hidup Dasar.

    Pelatihan BHD tersebut  nara sumber dari RSUD DR. SOEKARDJO  Tasikmalaya. nara sumber telah memiliki  sertifikat TOT Kegawat Daruratan. Dan “Indonesien Disaster Emergency and Team” telah berpengalaman melatih masyarakat dan  tenaga kesehatan, dalam pelatihan BHD,  pelatihan tersebut ada teori dan  praktek BHD  serta ujian praktek.

    Hadir dalam kegiatan tersebut Dosen STIKes Respati, yaitu Ibu Chanty Yulianie, S.S.T., M.Kes Beliau merupakan salah satu Koordinator Program Studi DIII Kebidanan.

    Beliau menyampaikan bahwa tujuan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini untuk meningkatkan keterampilan pegawai rumah sakit baik medis maupun non medis dalam menangani kasus-kasus dengan kegawat daruratan, khususnya dalam memberikan bantuan hidup dasar disaat bantuan medis belum ada.

    Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa pelatihan tersebut juga memberikan pengalaman kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan PKK III bagaimana cara mencegah agar tidak terjadinya perhentian sistem pernafasan dan perhentian sistem peredaran darah, serta memberikan bantuan eksternal terhadap kedua system tersebut melalui Resusitasi Jantung Paru (RJP) untuk menyelamatkan nyawa korban.

    Sebagai penutup, harapannya setelah mendapatkan pelatihan ini, seluruh mahasiswi DIII Kebidanan STIKes Respati dapat memberikan dan memenuhi bantuan sebagai Langkah usaha penyelamatan awal bagi korban/pasien yang memerlukan tindakan bantuan hidup dasar.