Humas – STIKes Respati. Setelah dua tahun melangsungkan kegiatan perkuliahan secara online, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati kembali melakukan Perkuliahan Tatap Muka (PTM).

Segala syarat dan ketentuan sudah dipersiapkan secara matang,” ujar  Haryani Sulistiyoningsih selaku Wakil Ketua Bidang I ( Akademik dan Kemahasiswaan0) Rabu (25/10) pada saat melakukan pengecekan kesiapan sarana dan pra sarana Perkuliahan Tatap Muka di lingkungan STIKes Respati.

dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua I di damping oleh Ka.Prodi S-1 Kesehatan Masyarakat, Ka.Prodi. D III Kebidanan, Ka.Bag. Akademik dan turut hadir pula Ka. Bag. Umum.

Yani mengungkapkan walaupun perkuliahan tatap muka (PTM) sudah bisa dilaksanakan dari bulan Oktober 2021, akan tetapi pihak STIKes Respati sengaja mengundur hingga awal Tahun 2022 tepatnya di bulan mei.
karena pada saat itu situasi paparan covid 19 masih fluktuatif, dan berada diwilayah PPKM tingkat III – II.

Kami telah melakukan beberapa persiapan yang matang untuk melakukan kegiatan Perkuliahan Tatap Muka, terutama yang berkaitan dengan prokes, diantaranya cek suhu, tempat cuci tangan, ruangan kelas yang memadai dan juga kesiapan SDM di lingkungan STIKes Respati dalam menerima kembali mahasiswa yang melakukan perkuliahan tatap muka.
Selain itu terdapat sejumlah mahasiswa yang berasal dari luar kota, pihak STIKes Respati pun memberikan kesempatan kepada mahasiswa baru untuk mempersiapkan diri seperti mencari tempat tinggal dan yang lainnya.

Ia mengatakan, pihak kampus sudah membuatkan surat edaran untuk perkuliahan tatap muka yang dimulai pada akhir bulan Mei  dan akan menerapkan beberapa peraturan kepada mahasiswanya untuk masuk ke kampus.

“Mahasiswa yang akan masuk ke kampus harus sudah divaksin dan juga harus menyertakan surat pernyataan dari orang tua,” katanya.

Ia juga mengatakan pihak kampus sudah melakukan rapat untuk memantapkan syarat-syarat dan ketentuan dalam pelaksanaan perkuliahan tatap muka (PTM).

“Kita semua tahu Tasikmalaya sudah masuk pada PPKM level 1 sesuai dengan surat edaran Kemendagri dan mayoritas mahasiswa STIKes Respati sudah melakukan vaksin dosis kedua. Artinya, hal-hal semacam ini yang menguatkan upaya kita semua untuk melangsungkan kuliah secara tatap muka,”.


Pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka juga lebih menyatukan emosional antara dosen dan mahasiswa. Dengan demikian, transfer pengetahuan bisa lebih baik lagi. Hal ini, tentunya akan lebih mudah untuk melahirkan generasi-generasi yang hebat.

“Ke depan, kami semua juga tetap melakukan evaluasi dan memperhatikan kondisi pandemic”,tutupnya. (FY)