Tasikmalaya (HuMas-STIKes Respati) – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten melakukan monitoring evaluasi dan uji petik di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati,  terkait penerima program KIP Kuliah.

Kedatangan Tim Monev dan Uji Petik, di terima langsung oleh Pimpinan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Respati.

Kepala Sub Koordinator Penanganan Masalah SDM LLDIKTI Wilayah IV, Drs. Wahyudin Tahedi, S.Sos., M.Si.di Singaparna, Kamis 2 Desember 2021, mengatakan kegiatan ini di lakukan dalam rangka pengawasan, pengendalian, dan pembinaan terhadap PTS pelaksana Program Indonesia Pintar KIP Kuliah di wilayah kerja LLDIKTI Wilayah IV.

“Kegiatan ini juga untuk memastikan bahwa penerima KIP Kuliah itu benar-benar orang yang berhak menerimanya, jadi kami ingin tau siapa penerima yang telah ditetapkan oleh PTS yang bersangkutan.” ucapnya.

Ia berharap penerima KIP tersebut adalah orang-orang yang benar membutuhkan, dan untuk memastikan layak atau tidaknya pihaknya juga mengunjungi rumah penerima program tersebut.

“Apabila setelah kita tinjau ternyata tidak layak, maka akan kami berikan pada mahasiswa lain yang lebih membutuhkan. Akan tetapi, menurut pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya semua penerima layak untuk mendapatkan program tersebut,” ujarnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan mengunjungi Mahasiswa STIKes Respati Penerima Progam KIP-Kuliah, untuk melakukan monitoring evaluasi dan uji petik.

Azka Azizatul Muna, mahasiswa yang dikunjungi oleh tim Monev dari LLDIKTI, beliau merupakan salah satu mahasiswa penerima KIP-Kuliah. Yang mempunyai keterbatasan ekonomi dan berprestasi, diantanya adalah mempunyai hafalan 17 Juz dan Juara 2 Nasional LCT.

Ucapan Terimakasih di ungkapkan oleh orang tua Azka, kepada Tim Monev dan Pimpinan Institusi, karena telah memberikan kesempatan kepada anaknya untuk bisa berkuliah. (Fy)

Program KIP Kuliah merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang diperuntukkan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik yang baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.